Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 15:23:16【Kabar Kuliner】831 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(592)
Artikel Terkait
- Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai
- Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia
- Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
- Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka
- Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Ekonomi TW

Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas

DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan

Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak

Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng

Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji

Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah